Berikut adalah Alur Pembuatan Surat Perizinan Berlayar
Surat persetujuan berlayar (SPB) itu sendiri adalah Dokumen Negara yang di keluarkan oleh syahbandar kepada setiap kapal yang akan berlayar meninggalkan pelabuhan. Dalam proses penerbitan SPB pihak pemohon atau pihak agen mengajukan permohonan kepada pihak syahbandar dengan menyerahkan seluruh dokumen dan surat kapal kepada pihak syahbandar. Setelah itu pihak syahbandar akan melakukan proses penelitian terhadap dokumen dan surat-surat kapal tersebut,apakah ada yang masa berlakunya sudah berakhir,apa ada maka dokumen tersebut di kembalikan kepada pihak pemohon untuk di perbahrui. Selain melakukan pemeriksaan atau penelitian pada dokumen dan surat-surat kapal syahbandar juga melakukan mencakup :
Pemeriksaan adminitrasi seperti pemeriksaan dokumen surat-surat kapal dan sertifikat berlayar
Pemeriksaan fisik,seperti kondisi nautis-teknis dan radio kapal; dan pemuatan dan stabilitas kapal;Sesuai dengan keterangan yang disebutkan dalam surat pernyataan kesiapan kapal berangkat dari Nakhoda (Master Sailing Declaration).
Apabila pada pemeriksaan fisik terdapat ketidaksesuaian dengan ketentuan yang berlaku ( kelaiklautan),maka surat SPB akan ditunda dan hasil pemeriksaan tersebut di beritahukan kepada pihak agen untuk memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku,setelah dilaksanakan pemenuhan Syarat penerbitan surat persetujuan berlayar ,maka pihak pemohon atau agen membuat surat pengajuan kembali kepada pihak syahbandar. Setelah semuanya selesai maka pihak syahbandar akan menandatangani SPB tersebut dan akan segera menyerahkan kepada pemilik atau operator kapal yang di tunjuk mengageni kapal untuk di teruskan kepada nahkoda . Setelah SPB di terima di atas kapal Nakhoda kapal wajib segera menggerakkan kapal untuk berlayar meninggalkan pelabuhan sesuai dengan waktu tolak yang telah ditetapkan,karena SPB hanya berlaku selama 24 jam Untuk Satu kali pelayaran.